Malem ini karena suatu hal, aku harus kirim E-mail kemana-mana dan menunggu jawaban yang cukup seksi dari e-mail yang aku kirim sejak beberapa hari kemarin, tapi apa daya, sampai hari ini semuanya masih menggantung, dan aku baru menyadari tenyata rasanya sunggu luar biasa gak enaknya. semua orang yang tau kepraktisan sikapku pasti memahami keadaanku saat ini, sampai akhirnya aku membaca Status BBM-nya Ari "Burung merpati dijadikan sebagai lambang kesetiaan karena dia tidak mempunyai empedu, sehingga empedu tidak membuatnya pahit dan mendendam".
Sedikit tergelitik aku akhirnya memulai percakapan yang cukup general, tentang cinta, Dalam perjalanannya dari Jakarta menuju Solo, dan aku tetap pada tempatku, disebuah ruangan kecil berukuran 3x3 aku menatap screen smart phone-ku. "Miss, kenapa cinta selalu diciptakan dengan kepedihan dan kebahagiaan??". "Karena cinta memang satu paket dengan kesedihan dan kebahagiaan itu sendiri". memang benar adanya, disaat kita berani mengambil resiko untuk jatuh cinta, mencintai dan dicintai maka akan tunbuh benih-benih emosional yang lain, seperti marah, bahagia, suka, duka, kesal, tawa, sedih dan air mata, karena sumber emosi itu berasal dari cinta.
Lantas, apa cinta itu buta?? cinta boleh buta, tapi bukankah Allah sudah menciptakan penyeimbangnya agar ketika kita jatuh cinta, cukup hanya cinta saja yang buta, tetapi hati kita tidak buta?? dan ketika hati kita buta otak kita masih bisa mencerna secara logika?. jadi, intinya adalah cinta itu butuh penyeimbang, dirasakan oleh hati dan dikoreksi oleh logika.
0 komentar:
Posting Komentar