Kalo ditanya, siapa yang paling bosen dengerin impianku??? jawabannya cuma satu, Ibuku. mimpiku besar luar biasa, bukan mudah mewujudkannya, aku tahu benar itu, semakin hari, semakin aku menyadari, aku mulai berubah, aku mencoba berdamai dengan diriku sendiri untuk menikmati hidup lebih indah lagi, menghilangkan semua target tapi tetap pada tujuan. bukankah setiap orang berhak mempunyai mimpi, tapi kita harus menyadari bahwa Allah tetap berhak mengabulkannya atau tidak.
Aku muak hidup diantara manusia-manusia yang rasis dan diskriminatif, beragama tapi tidak sopan, berpendidikan tapi tak terdidik. bukan aku tidak mensyukuri sudah terlahir di negeri yang sangat indah ini, tapi hidup dilingkungan yang buruk, dengan orang-orang yang tidak bermutu, aku sungguh mengkhawatirkan masa depan anak-anakku kelak jika terlahir ditempat seperti ini.
Tuhan.... aku menundukkan kepalaku, menaggalkan kecongkakan masa mudaku, melunturkan kearogansian sikapku, aku ingin melihat dunia yang baru, melihat bintang di langit Al Hambra, melihat pelangi dari atas charles Bridge yang dibawahnya mengalir indah sungai Vitava, memandang langit dan kemegahan Rainbow Bridge di Odaiba, dan hidup damai di sebuah desa modern di Netherland. bersepeda di tanah datar dan dibelai oleh hembusan angin dimusim semi, belajar berbagai macam budaya dan bahasa, melatih diri untuk lebih mahir dalam Culinary Art serta menikmati akhir pekan dengan berpiknik bersama sahabat dan keluarga.
Tuhan... hidupku tanpa target, dan aku selalu bersyukur atas apa yang kau berikan padaku selama ini, meskipun aku tidak tahu kapan Kau akan mengabulkannya, tapi aku mohon suatu saat kirimlah aku ketempat-tempat yang indah itu, dimana manusia hidup damai berdampingan dengan alam, saling menghormati dan mengasihi, Aminnnn
0 komentar:
Posting Komentar