Minggu, 19 Oktober 2014

"Seandainya" Tidak ada kata "Berandai-andai"

Goedenavond....

Mendengar kata "Seandainya" itu menunjukkan dua hal, yang pertama khayalan yang kedua penyesalan. seperti yang kita ketahui, penyesalan dan khayalan itu bagian dari dosa, karena dengan menyesal sama saja dengan kita tidak menerima takdir dan dengan khayalan kita akan selalu hidup dalam dunia dongeng.

Sama halnya denganmu, mau tidak mau, suka tidak suka, aku harus berterimakasih padamu, kau ikut memberikan warna dalam hidupku, dulu aku masih muda, bahkan mungkin terlalu muda untuk mengerti dan menghargai apa yang coba kau tawarkan padaku. tapi prinsip hidupku tetap sama, aku tidak akan pernah menyesal telah melepasmu, meski aku tidak tahu apa yang kurang darimu, yang aku tahu ada pemberontakan didalam hatiku, meski mataku berkaca-kaca waktu melepasmu

Aku selalu menghargai usahamu, aku menyadari kadang aku terlalu kejam padamu, masihkah kau ingat  kata terakhirku?? "Jika kita berjodoh, sejauh apapun kita terpisah, kita akan bertemu lagi". Maaf, itu hanya kalimat-kalimat penghiburmu, Look forward with hope, not backward with regret!! 

Ketika kau mengumpatku dengan kata-kata saktimu "Kau pasti akan menyesal !!", maaf, aku tak sempat menyesali semuanya, hidup tak selalu membahas siapa yang salah dan siapa yang dipersalahkan, hidup juga bukan soal penyesalan, karena aku menyadari, ketika aku bilang "Aku tak akan menoleh kebelakang ketika aku melepasmu", karena aku sadar 100%, pertemuan kita adalah takdir untuk saling mengenal. 


0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar