Rabu, 18 Agustus 2010

Tips Menjaga Kesehatan Otak KIta

Tahukah kamu Otak manusia terdiri lebih dari 100 miliar syaraf yang masing-masing terkait dengan 10 ribu syaraf lain. Bayangkan, dengan kerumitan otak seperti itu, maka Anda wajib menyayangi otak Anda cukup dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang sering disepelekan.

Otak adalah organ tubuh vital yang merupakan pusat pengendali sistem syaraf pusat. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh.
Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.Sungguh suatu tugas yang sangat rumit dan banyak. Maka, hindarilah kebiasaan buruk di bawah jika Anda masih ingin otak Anda bekerja dengan baik.
1. Tidak mau sarapan
Banyak orang menyepelekan sarapan, padahal tidak mengkonsumsi makanan di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak.
2. Kebanyakan makan
Terlalu banyak makan mengeraskan pembuluh otak yang biasanya menuntun kita pada menurunnya kekuatan mental.
3. MEROKOK
Merokok ternyata berakibat sangat mengerikan pada otak kita. Bayangkan, otak kita bisa menyusut dan akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya. Tak ayal diwaktu tua kita rawan Alzheimer.
4. Terlalu banyak mengkonsumsi gula
Terlalu banyak asupan gula akan menghalangi penyerapan protein dan gizi sehingga tubuh kekurangan nutrisi dan perkembangan otak terganggu.
5. Polusi udara
Otak adalah bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara. Terlalu lama berada di lingkungan dengan udara berpolusi membuat kerja otak tidak efisien.
6. Kurang tidur.
Tidur memberikan kesempatan otak untuk beristirahat. Sering melalaikan tidur membuat sel-sel otak justru mati kelelahan.
7. Menutup kepala ketika sedang tidur
Tidur dengan kepala yang ditutupi merupakan kebiasaan buruk yang sangat berbahaya karena karbondioksida yang diproduksi selama tidur terkonsentrasi sehingga otak tercemar. Jangan heran kalau lama kelamaan otak menjadi rusak.
8. Berpikir terlalu keras ketika sedang sakit
Bekerja keras atau belajar ketika kondisi tubuh sedang tidak fit juga memperparah ketidakefektifan otak.
9. Kurangnya stimulasi otak
Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak. Kurang berpikir justru membuat otak menyusut dan akhirnya tidak berfungsi maksimal.
10. Jarang bicara
Percakapan intelektual biasanya membawa efek bagus pada kerja otak
Sumber : http://newmasgun.blogspot.com/

Kamis, 05 Agustus 2010

Random

Akhir-akhir ini otak rada gak connect deh, susah banget cari inspirasi  buat nulis yang bagus, kayaknya ini bakalan jadi tulisanku yang paling ngawur deh hehehehe....
terlalu banyak uneg-uneg yang gak keluar lagian bingung juga gimana caranya ngeluarin uneg-uneg yang bikin eneg ini.  akhirnya nonton FTV aja neh, seperti biasa, ceritanya tentang cerita cinta, fuiiiihhh.... cinta lagi, lagi lagi cinta...

Matiin Tv, nyalain laptop, nyari modem, connect-in, udah connect langsung melunccur, buka blog pribadi dan akhirnya nulis, yang buat aku sendiri bingung, ampe umur segini, aku belum bisa pastiin aku mau jadi apa?, sebenernya  cita-cita tentu ada, tapi untuk merealisasikannya ternyata gak mudah, jadi inget kata mbak sepupu, untuk mencari langkah besar dalam menentukan masa depan adalah langkah pertama, masalahnya aku belum bisa aatau tepatnya beelum mendapatkan langkah ajaib itu. yang bisa aku lakukan saat ini, cuma usaha dan selalu berdo'a aja, mudah-mudahan  langkah yang aku ambil gak salah.

Beneran dah,  baru tau rasanya kalau buat meniti masa depan itu gak mudah, mulai dari seriusnya belajar waktu sekolah, ampe lulus kuliahpun cari kerja juga gak mudah, tapi yang paling menyakitkan yang pernah aku alami adalah, saat aku biberi kesempatan emas menurutku, tapi sayang aku lalai, tepatnya benar-benar lalai, beuh, rasanya gak enak banget, pengen nangis, tapi apa daya, mau nagis ampe berdarah juga kesempatan itu tetap aja hilang.

Cuma bisa memotivasi diri dan percaya kalau Allah punya rencana yang sangat indah untuk hidupku, makanya aku disuruh nunggu sampai waktu itu benar-benar tepat untukku. timbul pertanyaan baru dibenakku, kapan waktu yang tepat itu untukku?.

Jadi inget kata dosen Teori Ekonomi, apapun masalahnya, balik lagi ke teori awal. setelah aku fikir-fikir, jawaban itu cuma 1, apapun yang terjadi padaku, itu sebuah takdir, dan aku harus percaya, karena takdir itu masuk dalam rukun iman yang ke 6, yaitu Qodho dan Qodar. kalau aku gak percaya takdir, berarti keimananku belum lengkap.

Sekarang bagaimana caranya aku harus terus memotivasi diri, menjadikan hidupku lebih berarti, memahami apa yang Allah maksud, mempelajari apa yang sebenarnya Allah takdirkan untukku, hal ini akan membuatku senantiasa bersyukur, melihat kebawah dimana mereka tak seberuntung aku, tapi tetap, untuk menjadi manusia yang berkualitas tentunya dibarengi dengan tingkat iman dan takwa, aku percaya dengan dukungan Bunda serta nasehat dari saudara-saudaraku, kelak aku akan sampai pada titik dimana aku bisa mencapai ciita-citaku, begitupun aku, yang senantiasa selalu harus mendukung adikku, walau aku tak bisa selalu mendampingimu adikku, aku percaya,  cita-citaku yang tertunda  dan terkubur disana, akan kau selesaikan dengan membawa gelar Sarjana ke rumah kita.

Rabu, 04 Agustus 2010

Redenominasi Rupiah

Pagi ini semua berita di TV seperti biasa, kumpulan berita buruk, mulai dari banjir, sembako naik, wacana pemindahan Ibu Kota Negara kita ke Kalimantan, gak tau deh Bapak kotanya ikut pindah juga apa gak xixixixixi..., tingkat kesetresan tinggal di Jakarta meningkat, mulai dari macet ampe gak boleh lewat di jalur bus way, Jakarta Is complicated...
Harap maklum deh, pemerintah sebenernya punya rencana yang bagus buat bus way, pengennya jadi kayak di negeri tetangga Singapura, transportasi massalnya benar-benar di dukung sama masyarakatnya, tapi perlu kita ketahui juga, mungkin  singapura bisa lebih maju karena dengan negara yang kecil serta masyarakatnya gampang di atur, jelas banget, Indonesia ini sangat luas, ampe bingung pemerintahnya mau memulai perbaikan dari mana, sebelah barat  diperbaiki, timur rusak, utara kena bencana, selatan sibuk demo, hadooohhhhh....
Belum lagi polemik yang kayak putaran setan, masalah penggaguran, korupsi, bencana, bener-bener gak mudah jadi seorang pemimpin negeri ini, tapi yang menarik perhatianku pagi ini, baca berita Redenominasi rupiah yang diperkirakan Rp 1.000 = Rp 1. Waaw, langsung penasaran, baca deh ampe habis tuh berita, boleh juga tuh idenya BI, dengan gitu kan aku fikir rupiah lumayan bernilai, lagian juga gak capek-capek ngitung 0 yang terlalu anyak dibelakang, hilang satu 0 aja bingung wkwkwkwkwk..... inget waktu sekolah SMK dulu, pakek ngambil jurusan Akuntansi lagi, yang belibet banget sama angka-angka dan musuhan banget sama 0 dibelakang yang manjang-manjangin kolom xixixixi....
Redenominasi, namanya aja udah susah ya, apalagi realisasinya, tentu gak mudah, denger pendapat temen-temen yang di Jogja, buat mbah-mbah aja sering bingung cuma gara-gara warna duit itu ganti, apalagi nilainya yang diganti, apa gak tambah pusing, buat mbahku juga yang sering keliru sama duit, sering menguntungkan juga buat cucu-cucunya yang kalau lebaran pada kumpul, sayangnya diriku karena dianggap udah expired hahahaha, jadi ya udah gak dapet uang lagi kalau lebaran.
Bank Indonesia berencana menyederhanakan nominal mata uang (redenominasi) rupiah dengan memangkas jumlah digit angka untuk efisiensi. Selama ini pencatatan transaksi dalam jumlah besar memerlukan waktu lama. Biayanya pun makin mahal. Dengan digit angka yang panjang, risiko terjadi kesalahan penulisan nominal uang juga lebih tinggi.
Penyederhanaan dilakukan karena nilai pecahan mata uang rupiah merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Jika tiga digit dalam rupiah dipangkas, Rp 1.000 uang lama sama dengan Rp 1 uang baru.
Selain banyak yang Pro, tentunya banyak juga yang kontra, apalagi buat pencetakan uang baru itu kan butuh dana yang gak sedikit, mungkin 2013 bisa terealisasi. tapi bukannya lebih baik buat perombakan perekonomian kita ya dari pada duitnya penuh direkening para koruptor, yang terkadang para pejabat itu dengan arogannya melintas jalan raya dengan menggunakan fasilitas negara, motor atau mobil plat merah yang dipamerin. hopely, moga aja rencana baik ini terealisasi untuk indonesia tercinta ini.

Selasa, 03 Agustus 2010

Tujuh Indikator Kebahagiaan Di Dunia

Ibnu Abbas ra. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW, selain itu pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di mesjid. Suatu hari ia ditanya oleh para Tabi’in (generasi sesudah wafatnya Rasulullah SAW) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu Abbas ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu :
Pertama, Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur.
Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat Allah SWT, sehingga apapun yang diberikan Allah ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan Allah. Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah SAW yaitu :
“Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita”.
Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya, kemudian Allah pun akan mengujinya dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Bila ia tetap “bandel” dengan terus bersyukur maka Allah akan mengujinya lagi dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur!
Kedua, Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh.
Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula seorang istri yang sholeh, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan suaminya. Maka berbahagialah menjadi seorang suami yang memiliki seorang istri yang sholeh.
Ketiga, Al auladun abrar, yaitu anak yang soleh.
Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : “Kenapa pundakmu itu ?” Jawab anak muda itu : “Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya”. Lalu anak muda itu bertanya: ” Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua ?” Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: “Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu”. Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita,namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang soleh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Berbahagialah kita bila memiliki anak yang sholeh.
Keempat, Albiatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.
Yang dimaksud dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah. Orang-orang sholeh adalah orang-orang yang bahagia karena nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu terpancar pada cahaya wajahnya. Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada disekitarnya. Berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sholeh.
Kelima, Al malul halal, atau harta yang halal. Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya. Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. “Kamu berdoa sudah bagus”, kata Nabi SAW, “Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan”. Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena doanya sangat mudah dikabulkan Allah. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya. Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.
Keenam, Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama.
Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin ia belajar, maka semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaan-Nya. Allah menjanjikan nikmat bagi umat-Nya yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya, semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya. Semangat memahami agama akan meng ”hidup” kan hatinya, hati yang “hidup” adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman. Maka berbahagialah orang yang penuh semangat memahami ilmu agama Islam.
Ketujuh, yaitu umur yang baroqah.Umur yang baroqah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome). Disamping itu pikirannya terfokus pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya, maka iapun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan, hatinya kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangankannya. Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya sepertiyang dijanjikan Allah. Inilah semangat “hidup” orang-orang yang baroqah umurnya, maka berbahagialah orang-orang yang umurnya baroqah.
Demikianlah pesan-pesan dari Ibnu Abbas ra. mengenai 7 indikator kebahagiaan dunia. Bagaimana caranya agar kita dikaruniakan Allah ke tujuh buah indikator kebahagiaan dunia tersebut ? Selain usaha keras kita untuk memperbaiki diri, maka mohonlah kepada Allah SWT dengan sesering dan se-khusyu’ mungkin membaca doa ‘sapu jagat’ , yaitu doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah SAW. Dimana baris pertama doa tersebut “Rabbanaa aatina fid dun-yaa hasanaw” (yang artinya “Ya Allah karuniakanlah aku kebahagiaan dunia ”), mempunyai makna bahwa kita sedang meminta kepada Allah ke tujuh indikator kebahagiaan dunia yang disebutkan Ibnu Abbas ra, yaitu hati yang selalu syukur, pasangan hidup yang soleh, anak yang soleh, teman-teman atau lingkungan yang soleh, harta yang halal, semangat untuk memahami ajaran agama, dan umur yang baroqah. Walaupun kita akui sulit mendapatkan ketujuh hal itu ada di dalam genggaman kita, setidak-tidaknya kalau kita mendapat sebagian saja sudah patut kita syukuri.
Sedangkan mengenai kelanjutan doa sapu jagat tersebut yaitu “wa fil aakhirati hasanaw” (yang artinya “dan juga kebahagiaan akhirat”), untuk memperolehnya hanyalah dengan rahmat Allah. Kebahagiaan akhirat itu bukan surga tetapi rahmat Allah, kasih sayang Allah. Surga itu hanyalah sebagian kecil dari rahmat Allah, kita masuk surga bukan karena amal soleh kita, tetapi karena rahmat Allah.
Amal soleh yang kita lakukan sepanjang hidup kita (walau setiap hari puasa dan sholat malam) tidaklah cukup untuk mendapatkan tiket masuk surga. Amal soleh sesempurna apapun yang kita lakukan seumur hidup kita tidaklah sebanding dengan nikmat surga yang dijanjikan Allah. Kata Nabi SAW, “Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga”. Lalu para sahabat bertanya: “Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?”. Jawab Rasulullah SAW : “Amal soleh saya pun juga tidak cukup”. Lalu para sahabat kembali bertanya : “Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?”. Nabi SAW kembali menjawab : “Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata”. Jadi sholat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan untuk surga tetapi untuk mendapatkan rahmat Allah. Dengan rahmat Allah itulah kita mendapatkan surga Allah (Insya Allah, Amiin).