Senin, 31 Oktober 2016

Be Enterpreneur

gak kerasa sudah hampir sebulan di surabaya, cuacanya yang khas panas sampai tembus 35' C kadang bikin aku ngeluh juga. bingung mau ngapain, cari kerja dengan gaji cukup bukan perkara mudah, seperti mottoku yang selalu kuangungkan, aku gak perlu seragam, yang penting banyak uang. tapi bekerja diswasta yang kerap tidak manusiawi, belum lagi gaji dibawah standar dan sistem tahan ijazah, OMG,I can't do it.

niat membuka suatu bisnis memang ada sejak dulu, ditambah kehidupan rantau yang memaksakuberfikir dan bertindak, fix setelah Veni melepas kerjaannya, akupun jadi mikir keras, klo anak ini tak tinggalin gimana jadinya? lah dia benar-benar sendiri gak ada pegangan. lalu dibawah tekanan panas dan kebingungan yang tanpa batas, akhirnya kami memutuskan untuk buka katering, kecil-kecilan dengan orderan minim dan modal minim.

memulai usaha dari minus, itu yang kami ucapkan, karena kami benar-benar gak punya uang sepeserpun, belum lagi untuk bayar kost dan membeli peralatan masak. oke setidaknya dengan tekanan tinggi kami pasti bisa memaksakan diri, melawan rasa malu, karena menjadi enterpreneur itu keren lagi.

veni mulai minta bantuan dari yayasannya, karena dia seorang mualaf jadi sahabat mualafnya akan bantu, pertama kita siapin proposal untuk pengajuan dana, dan yang kedua mereka minta tester. dannnnn.... disini kegalauan kami dimulai. mau masak dimana? peralatannya darimana? bahan bakunya cari dimana??
langsung kalang kabut itu waktu diminta tester. aku langsung browsing buat cari ikan surimi, dan alhamdulillah nemu, harganyapun standar, sama kayak di palembang. Yeayy ngerasa kayak nemu harta karun deh, terus masak??? akhirnya mutusin buat ke kost atas, tempatnya mba estu,minta izin minjem peralatan masak. dan Alhamdulillah dipinjemin. jum'at besok kami mulai beraksi untuk bisnis kuliner kami. semoga dengan modal minus ini bisa jadi plus yang lebih dari plus. Amiiin.