Bukan perkara mudah mencapai sebuah mimpi, mimpi yang besar
bagi seorang anak dari orang tua yang kurang mampu, memang berasa luar biasa,
untuk bermimpi yang gratispun harus jatuh bangun, ini yang kelima kalinya
offering letter yang aku terima dari Aussie, proses visa yang tidak mudah dan
dengan syarat yang luar biasa menurutku, ya Working Holiday Visa, menjadi kupon
yang wajib aku miliki jika ingin pergi ke Australia karena disana aku ingin
bekerja, bukan untuk melanjutkan sekolah. Mimpiku tetap sama, aku selalu
membidik negara-negara Eropa atau Jepang, aku menyukai Jepang sejak Inuyasha
mencintai Kagome hahaha, apa hubungannya ya??
Jatuh, bangun, jatuh lagi, bangun lagi, bukan perkara buatku,
aku sudah terbiasa jatuh dan bangun lagi, aku terus bersabar, karena aku yakin,
proses yang akan mendewasakanku, pada saatnya nanti, aku pasti meraih mimpi
itu, aku sudah membiasakan diri, berdiri dengan kakiku sendiri, meraih mimpiku
sendiri tanpa stir dari orang tua, orang tua yang sangat luar biasa untukku,
yang selalu mendukungku menjadi apapun yang kuinginkan, mereka tak pernah
memaksaku menjadi manekin-manekin cantik sesuai pandangannya, kami
anak-anaknya dibebaskan untuk punya jiwa
dalam bermimpi dan meraih mimpi.
Bermimpi itu gratis, tapi meraihnya ada proses yang harus
dibayar mahal, ya, waktu tak akan kembali, tapi proses pendewasaan itu butuh
waktu, dan aku meyadari, tak ada yang sia-sia dalam bermimpi selama kita
berusaha untuk mewujudkan mimpi itu.