Gimana bisa kau datang dimimpiku, padahal tak sedetikpun kuingat dirimu??? ini mimpi paling super, supernya karena aku benar-benar mengklaim diriku, bahwa aku benar-benar sudah Move On, tapi Mr. R apa yang kau lakukan dimimpiku semalam?? dengan senyum simpulmu itu?? kau menarik jari tanganku, melepas cincin yang aku gunakan dijari tengah tangan kananku, wajahmu ada guratan kecewa ketika melepas cincin itu dengan sedikit memaksa, tapi herannya kau bisa melepasnya sambil bertanya "apa kau sudah menikah??". dalam mimpi itu, akupun tersenyum menjawab pertanyaanmu dengan santai, "Aku belum menikah". aku melihat wajahmu berubah, senyum itu tersungging jelas dibibirmu. entah kenapa aku bisa mengingat alur mimpi itu dengan jelas, jelas bahwa kau lega mendengar jawabanku sambil menunjukkan cincin yang kau lepas dari jari tanganku tadi dengan pertanyaan yang tak pernah terucap dari bibirmu.
"Itu tak berarti apa-apa, hanya saja aku suka memakainya, meski sering kali banyak yang salah faham karena cincin itu, memang cincin itu mirip dengan cincin sebagai pengikat, tapi percayalah, aku memakainya karena aku suka". dia hanya tersenyum, sambil terus memegang jemariku dengan erat, sesekali diremasnya dengan lembut seakan dia takut aku pergi.
Aku tau, saat inipun kau masih sepertiku, menantikan seseorang yang tepat untuk menghabiskan sisa hidup bersama, tapi siapa anak laki-laki kecil tampan yang selalu bersamamu itu??? yang selalu manja padamu. aku sangat penasaran, meski tak mungkin aku cari jawabannya, karena itu semua hanya mimpi.
Hari ini, aku benar-benar teringat padamu, meski tak ada sedikitpun asa untuk bersamamu, entah kenapa aku seakan sudah mati rasa, mendengar namamu sekalipun tak membuat hatiku bergetar, tak seperti dulu, bahkan untuk menyebut namamu, aku butuh kekuatan ektra agar tak nampak diwajahku kalau aku mencintaimu sejak lama.
Mr. R, kau yang terbaik yang pernah aku cintai dalam diam, dalam do'a, dalam keikhlasanku. pernah kakakku meminta agar aku menemuimu, tapi aku tak mau, biarkan apa yang menjadi takdir kita tertulis nyata, aku tak mau memaksa untuk merencanakan bertemu denganmu lagi, singkatnya aku ingin bertemu dengan sosok baru, yang benar-benar baru, tidak ada kau dan aku dimasa depan, itulah sebabnya aku memilih untuk pergi dan berharap diperjalanan itu aku bertemu dengan orang yang tepat untukku.
Mr. R aku tak bermaksud mengagungkanmu, sungguh dari dulupun kita tak pernah membuat kenangan indah sedikitpun, yang aku tau kau sangat cerdas dan tampan, bukan aku tak berani bersaing dengan mereka yang selalu mengejarmu dihadapanku, aku lebih memilih membatu seperti dulu sampai saat ini, mencintaimu dalam diam, memotivasiku untuk menjadi lebih baik lagi, dan saat aku merasa lebih baik, aku punya pengharapan yang lebih tinggi dan bisa menganggapmu hanya sisa-sisa proses menuju kedewasaan, terimakasih, karena engkau target tertinggiku saat itu, kau menjadikanku lebih mengerti bagaimana cara memperbaiki diri, mencintai tanpa harus memiliki, dan menjadikanku puing-puing masa lalu.
Lantas apa artinya kau hadir dalam mimpiku semalam?? atau ada satu dari berjuta-juta detik yang kau lalui dari sekedar mengenalku sampai aku menghilang saat itu, satu dari berjuta-juta detik itu akhirnya kau ingat padaku?? meskipun aku mengaggap diriku satu dari partikel-partikel yang tak nampak dimatamu, dari jutaan wanita yang pernah kau temui, bahkan aku tak berani berasumsi bahwa kau masih ingat padaku. meski pada akhirnya 4 tahun lalu aku benar-benar tau kau bisa melukiskan siapa aku dengan jelas, yah kau masih mengingatku.
Mr. R, aku tak pernah menyesal mencintaimu dalam diam, dan biarkan itu terpendam dalam, aku menginginkan yang lain yang mengisi hatiku, yang kelak bersamaku membangun kastil cinta yang baru, yang lebih megah tanpa embel-embel masa lalu. terimakasih atas pertemuan kita berpuluh tahun yang lalu, hiduplah bahagia, jadilah engineer yang terbaik, dan semoga kau menemukan wanita yang cerdas, yang bisa menjadi pendampingmu selamanya. percayalah, pertemuan kita adalah takdir untuk saling mengenal, dan perpisahan kita belasan tahun lalu adalah takdir yang memisahkan kita, bahwa perkenalan kita hanya saat kita masih kecil, meski kita saling mengenali diwaktu remaja, nyatanya tak ada takdir untuk kita mengulangnya, dan ketika beranjak dewasa, kita hanya tau, bahwa kita pernah dipertemukan dimasa lalu.